Papa Tom Yam

Salah satu tempat makan favorit saya kalau lagi main ke Mal Ambasador, Jakarta Selatan. Pilihan menunya ngga banyak, hanya aneka Tom Yam, Nasi Goreng, Bakso Tom Yam, dan Kari Thailand (jarang ada). Tom Yam-nya asem, pedes, dan seger, bikin melek dan keringetan, tapi ngga pengen berhenti. Nasi Goreng Tom Yam-nya juga medok, bumbunya melapisi setiap butir nasi. Tambahan udang, cumi, dan bakso ikannya juga melimpah dan porsinya besar.

Kalau mau makan siang di sini, sebaiknya datang sekitar jam 11:30, karena menjelang jam 12 akan antri panjang. Atau sekalian datangnya setelah jam 1. Posisi kios di dekat resto Hoka-Hoka Bento, lalu masuk ke lorong ke arah Yoshinoya. Selain di Mal Ambasador, Papa Tom Yam juga punya cabang di Plaza Semanggi.

 

Papa Tom Yam
Mal Ambasador lt. 4, Jembatan 2,
Jl. Prof Dr Satrio, Kuningan, Jakarta

Mie Thai

Restoran ini entah kenapa selalu sepi, padahal rasa makanannya lumayan enak. Memang desain ruangannya agak membosankan, bahkan nama restonya pun kurang menarik, hehehehe. Saya juga dulu pertama kali ke sini karena ngga kebagian tempat di Ta Wan. Tetapi sesudah mencoba, selanjutnya cukup sering makan di Mie Thai karena memang niat.

Menu favorit saya adalah Ayam Pandan, Tom Yam Kung, dan aneka olahan ikan. Ayam Pandannya gurih dan ngga alot, Tom Yam Kung-nya asem pedesnya mantap, Kerapu Saus Lemonnya (kayak di foto) lembut dan bumbunya medok. Mie Thai juga punya Nasi Goreng Nanas dan Pad Thai yang sedap, juga Salad Mangga Muda yang pedes dan super asam. Singkong Thailand biasanya selalu tersedia, sementara Ketan Mangga tergantung musim. Harga makanan memang lebih mahal dibanding resto sejenis, tapi rasanya cukup memuaskan.

 

Mie Thai
Setiabudi One lt.1
Kuningan, Jakarta Selatan

Mango Tango – revisited (Bangkok)

Mango Tango sekarang pindah ke tempat yang lebih luas, ngga jauh dari lokasi yang lama. Kalau dulu posisinya di belakang, di salah satu lorong dekat dengan Hard Rock Cafe Bangkok, sekarang pindah agak ke depan dekat stasiun BTS. Tempat yang baru ini ada 2 seberang-seberangan, yang pertama di trotoar menjorok ke area parkir, bentuknya kayak container yang diubah jadi kafe tembus pandang. Yang kedua kayak di foto, kafe permanen dengan tema industrial dan recycled material.

Pramusajinya juga makin ramah, mungkin karena ngga stres lagi lihat kafe yang crowded, hahaha. Kemampuan bahasa Inggris juga meningkat, cukup lah klo untuk ngomong basic command. Sistem pemesanan juga berubah, dulu kan saya cari duduk dulu, baru nunggu pramusajinya nganterin menu. Sekarang kita langsung ke kasir dan pesan, baru cari tempat duduk. Harga makanan masih sama sekitar 50B – 150B, rasanya pun masih senikmat dulu. Kalau ngga ada plan ke daerah Siam Square, Mango Tango juga punya cabang di Asiatique. Silakan meluncur ke situsnya untuk info lengkap.

 

Mango Tango
Siam Square soi 3
http://www.mymangotango.com/